Jbowman.Net, JAKARTA – Memasuki hari kesepuluh pencarian korban banjir dan longsor, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Besir Selatan mencatat total korban jiwa hingga Sabtu, 16 Maret 2024 berjumlah 25 orang.
Perempuan ke-25 yang ditemukan adalah A.Z., gadis berusia lima tahun yang tinggal di Nagari Kandiang Mudiak Utara, Kecamatan Sutera, Kabupaten Besisir Selatan, Sumatera Barat. Empat lainnya hilang dan pencarian terus dilakukan.
Menurut Kepala Satuan Logistik Darurat BPBD Kabupaten Pesisir Selatan Defrizisvardi, operasi pencarian dan pertolongan sudah mencapai hari terakhir, jangka waktunya diperpanjang tiga hari. Pencarian empat orang hilang tersebut akan dibicarakan dengan keluarga korban dan pimpinan daerah.
Dengan jumlah korban yang teridentifikasi di Besisir Selatan hari ini, maka total korban banjir dan longsor di wilayah Sumbar mencapai 28 orang, diantaranya warga Kecamatan Besisir Selatan sebanyak 25 orang dan warga Kecamatan Batang Bariman sebanyak tiga orang serta empat orang. Orang hilang.
BNPB telah mengembangkan proses pengumpulan data kerusakan infrastruktur
Proses pencarian dan penyelamatan orang hilang di Pesisir Selatan masih dilakukan tim gabungan, Basarnas dan relawan, namun proses pendataan kerusakan infrastruktur dan rumah warga terdampak juga terus dilakukan.
Hal itu disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharianto pada Rapat Koordinasi dan Kajian Penanggulangan Banjir dan Longsor di Provinsi Sumbar, Senin, 11 Maret lalu, di Kantor Gubernur Sumbar.
Ketua BNPB meminta pendataan kerusakan infrastruktur dipercepat agar masyarakat tidak perlu menunggu lama.
Menanggapi hal tersebut, Deputi Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB Jarwansia tiba langsung ke Sumbar pada Sabtu, 16 Maret 2024 untuk memimpin rapat koordinasi pendataan rumah warga terdampak banjir longsor di Sumbar.
Berdasarkan kajian cepat BPBD Provinsi Sumbar, rumah warga yang rusak akibat banjir dan longsor meliputi 1.051 rumah rusak berat, 725 rumah rusak sedang, dan 1.661 rumah rusak ringan. .
Selain rumah, 54 candi, 41 jembatan, 13 saluran irigasi, 29 lembaga pendidikan, 64 jalan, lahan 1,09 juta hektar, 81 bangunan umum dan perkantoran, serta 4 bangunan pemukiman rusak akibat banjir dan tanah longsor. Kesehatan terdampak dan 2.221 ternak terdampak.
Pilihan Editor: Cara Mentransfer WhatsApp ke Ponsel Baru
Demak punya empat titik tumpahan dengan ketinggian 10-20 cm, tak berani berhenti menggunakan teknologi modifikasi cuaca. Baca selengkapnya
Tanggul atau dermaga Pelabuhan Tanjong Emas Kota Semarang ditinggikan untuk mengantisipasi banjir rob jelang mudik Lebaran. Baca selengkapnya
Selat Muria merupakan selat yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Muria. Baca selengkapnya
Jembatan berbentuk semi daun semanggi ini dibangun di depan pintu masuk dan menghubungkan dua jalan di sekitar Bandara Soekarno-Hatta. Baca selengkapnya
Upaya Pemprov DKI dalam menanggulangi banjir DKI menuai kritik karena dianggap tidak fokus dan tidak pernah dilaksanakan. Baca selengkapnya
Sejauh ini, tim SAR gabungan baru menemukan lima jenazah dari sepuluh orang yang tertimbun longsor. Baca selengkapnya
Faktor utama penyebab terjadinya tanah longsor adalah curah hujan yang berlebihan. Baca selengkapnya
Kereta api yang melewati kawasan longsor diminta berhenti hingga relnya bersih. Baca selengkapnya
Langkah-langkah tersebut tercermin dalam Rencana Penanggulangan Banjir yang merupakan bagian dari Peta Jalan RPJPD 2025-2045. Baca selengkapnya
Tim gabungan Pasarnassus masih mencari enam orang yang hilang akibat banjir dan longsor. Pencarian akan dilanjutkan pagi ini. Baca selengkapnya